Kartini adalah penanda awal sejarah kesadaran hak perempuan dalam sejarah nasional. Ibarat air sungai, kesadaran Kartini mengalir kepada generasi awal abad ke-21 sebagai generasi pejuang hak perempuan.
Para pejuang hak perempuan itu umumnya membaca surat-surat Kartini yang diterbitkan oleh Balai Pustaka dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang, editor Armijn Pane, pada 1922. Sebelumnya diterbitkan dalam Bahasa Belanda oleh pemerintah kolonial dengan judul "Door Duisternis Tot Licht" pada 1911 dan dibaca secara terbatas oleh perempuan Boemi Poetra yang menguasai Bahasa Belanda.
Generasi pejuang hak perempuan itu kemudian membentuk organisasi perempuan, sekolah perempuan dan surat kabar yang dikelola redaktur perempuan. Upaya transformasi sosial itu berpuncak pada terselenggaranya Kongres Perempuan I yang diketuai Suyatin, pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Dalam Kongres I mengukuhkan identitas baru sebagai bangsa Indonesia, lintas etnik dan geografis. Kongres memandatkan untuk melawan perkawinan muda dan membuka pendidikan perempuan seluasnya.
Website : https://anri.go.id/
Phone : (021) 6347744
Email : info@anri.go.id