Celengan Babi

Celengan banyak ditemukan di situs Trowulan, ibukota kerajaan Majapahit. Pembuatan celengan telah berkembang antara abad ke-13 dan 15. Celengan yang pernah ditemukan terdiri dari tiga bentuk: manusia berupa anak kecil, binatang (babi atau celeng, domba, kura-kura, dan gajah), dan yang terbanyak berupa guci.

Meskipun bentuknya bisa manusia, guci, atau binatang lain selain babi, namun sebutan yang dipilih adalah celengan. Sebutan ini digunakan sampai sekarang. Apakah masyarakat Majapahit juga menyebutnya dengan istilah celengan? Dalam bahasa Jawa Kuno hanya mengenal kata celeng (babi atau babi hutan) dan pacelengan (kandang babi).

Kamus Javaans-Nederlands Woordenboek karya Th. Pigeaud, memuat sejumlah kata Jawa yang berkaitan dengan aktivitas menabung, yaitu celengan berarti spaartpot (tempat menabung), dicelengi berarti opgespaard (disimpan), dan dicelengake berarti men spaart voor iemand (menabungkan untuk orang lain). Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata celengan berasal dari kata Jawa yang berarti tabung pekak untuk menyimpan uang; tabungan atau uang simpanan itu sendiri.

Pembuat :


Tahun Pembuatan :
Abad 13


Media :
Objek 3D


Bahasa :


Topik :
Keramik


Provinsi :
D.K.I. Jakarta


Deskripsi Fisik :


Penerbit :


Institusi :
Museum Nasional RI


Tautan URL :
https://museumnasional.or.id


"Topik Yang Terkait"


https://www.iheritage.id/public/img/BE/media/20200630688.png
Cawan lebur/Wadah Pelebur
Institusi : Museum Purbakala Provinsi Gorontalo
Topik : Keramik
Lokasi : Gorontalo
Media : image
https://iheritage.id/public/img/BE/content/museum/20200108233.15.36 PM.png
Botol Amphora
Institusi : Museum Nasional RI
Topik : Keramik
Lokasi : D.K.I. Jakarta
Media : Objek 3D
https://iheritage.id/public/img/BE/content/museum/20200101279.42.16 PM.png
Filter Air
Institusi : Museum Sri Baduga
Topik : Keramik
Lokasi : Jawa Barat
Media : Objek 3D