Temuan kepurbakalaan berupa tinggalan dari masa kebudayaan prasejarah ditemukan di bagian selatan wilayah Provinsi Gorontalo, tepatnya berada di Desa Oluhuta, Kecamatan Kabila Bone, secara tidak sengaja oleh seorang warga yang bernama Karim A. Rubai pada saat ingin membangun sebuah rumah. Pada proses penggalian untuk pembangunan pondasi rumah ditemukan 5 (lima) buah kapak batu dan sebuah tulang tengkorak manusia. Dari hasil penemuan tersebut kemudian dilaporkan ke kantor Depdikbud Kecamatan Bone Pantai, kemudian diteruskan ke Bidang Muskala Kanwil Depdikbud Provinsi Sulawesi Utara dan berlanjut ke Kantor Balai Arkeologi (BALAR) Manado. Berdasarkan informasi tersebut pada tahun 1995 Kantor Balai Arkeologi Manado mengadakan peninjauan ke lokasi yang dimaksud. Karena wilayah ini dianggap sangat penting sehingga dilakukan penelitian yang berkelanjutan. Penelitian yang pernah dilakukan berupa survey dan ekskavasi pada tahun 1998. Survey dilakukan pada sekitar wilayah penemuan kapak batu dan ekskavasi dilakukan pada sebidang tanah dimana kapak itu ditemukan.
Kampung Oluhuta ditetapkan sebagai situs arkeologi setelah tim dari Balai Arkeologi Manado melakukan survey pada tahun 1995 dan menemukan kapak batu neolitik yang tergolong ke dalam jenis beliung persegi (quadrangular adze). Dengan adanya temuan tersebut Balai Arkeologi Manado menganggap bahwa situs ini memiliki potensi dan mengandung temuan peninggalan berharga yang bisa untuk merekonstruksi sejarah kebudayaan di daerah Gorontalo.
Kerangka manusia situs Oluhuta memiliki ukuran panjang 170cm; lebar dada 38cm; panjang tulang lengan 30cm; panjang tulang paha 39cm, dan panjang tulang kaki 36cm; dengan orientasi atau arah hadap Timur-Barat artinya posisi kepala di bagian Barat dan posisi kaki di bagian Timur dengan posisi kepala menghadap ke gunung. Dengan melihat orientasi penguburan dan bekal kubur yang menyertai dapat memberikan gambaran bahwa kerangka tersebut merupakan sisa manusia yang hidup pada masa akhir prasejarah di wilayah tersebut, atau manusia yang hidup lebih dari 2000 tahun yang lalu (Santoso Soegondho, 2008).
Kegiatan penelitian di lokasi penemuan kerangka manusia Oluhuta sudah dilakukan sejak tahun 1995 sampai tahun 2008 secara berkala oleh Kantor Balai Arkeologi Manado. Penelitian yang dimaksud meliputi survey, observasi maupun ekskavasi dengan tujuan untuk menemukan data tinggalan budaya yang berada di bawah permukaan tanah. Dari hasil penelitian yang ditemukan beberapa hasil budaya berupa fragmen gerabah, kapak beliung, sisa peleburan logam, cangkang kerang dan juga beberapa kerangka manusia. Kerangka manusia berjumlah 12 kerangka ditemukan pada kedalaman ± 105cm. Dari penemuan tersebut dapat memberikan gambaran bahwa berkembangnya salah satu kegiatan sosial manusia yang berhubungan dengan kematian adalah penguburan yang layak dengan pola tertentu serta perlakuan yang menyertainya berupa penyertaan bekal kubur seperti kubur-kubur prasejarah pada umumnya. Dari hasil dating atau penentuan umur diketahui bahwa Situs Oluhuta telah ada sekitar 530-770 tahun yang lalu.
Pembuat :
Tahun Pembuatan :
2019
Media :
image
Bahasa :
Topik :
Sejarah
Provinsi :
Gorontalo
Deskripsi Fisik :
Kerangka manusia situs Oluhuta memiliki ukuran panjang 170cm; lebar dada 38cm; panjang tulang lengan 30cm; panjang tulang paha 39cm, dan panjang tulang kaki 36cm; dengan orientasi atau arah hadap Timur-Barat artinya posisi kepala di bagian Barat dan posisi kaki di bagian Timur dengan posisi kepala menghadap ke gunung.
Penerbit :
Institusi :
Museum Purbakala Provinsi Gorontalo
Tautan URL :
http://uptdmuseumprovinsigorontalo.blogspot.com