Museum Negeri Sumatera Selatan yang diresmikan pada tanggal 5 November 1984. Nama museum diambil dari nama salah seorang Raja Sriwijaya yang pernah berkuasa pada abad ke-9 Masehi. Pengembangan bentuk fisik museum ini dilaksanakan pada tahun anggaran 1997/1998. Pada awalnya museum ini membawahi satu museum, seiring berkembangnya museum, saat ini Museum Negeri Sumatera Selatan membawahi dua museum, yaitu Museum Negeri Sumatera Selatan atau Museum Balaputradewa dan Museum Tekstil.
Saat ini kepemilikan dan pengelolaan museum dipegang oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sumatera Selatan. Di museum ini juga diceritakan sejarah Sumatera Selatan mulai dari masa Prasejarah, masa Sriwijaya, masa Kesultanan Palembang, masa Kolonial, hingga masa Kemerdekaan. Selain terdapat pembagian berdasarkan masa, museum ini juga menampilkan kebudayaan dan kesenian yang terdapat di Sumatera Selatan, berupa seni rupa dan seni kriya, seperti seni ukir dan seni tenun, tradisi tulis di Sumatera Selatan, dan display arsitektur tradisional berupa Rumah Limas dan Rumah Ulu.
Selain koleksi seni dan etnografi, museum ini juga memamerkan jenis koleksi biologika, geologika, filologika, arkeologika, historika, numismatika, keramologika, dan teknologika. Koleksi unggulan Museum Balaputradewa adalah koleksi rumah limas, batu gajah, emas swarna patra, dan arca Bussha perunggu Wairocana.
(Sumber : Katalog Museum Indonesia - Dit. PCBM)
Ruang Koleksi Arca
Rumah Limas Sumatera Selatan
Gedung Depan Museum
Phone : 0711 - 411382
Email : info@southsumateratourism.com